Tari
barong adalah salah satu dari tari Bali yang merupakan peningalan kebudayaan
pra Hindu selain tari Sangyang adalah tari Barong. Kata barong berasal dari
kata bahruang yang berarti binatang beruang, merupakan seekor binatang mythology
yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung.
Tari Barong
menggambarkan pertarungan antara Kebajikan melawan Kebatilan. Barong adalah
binatang purbakala yang melukiskan kebajikan dan Rangda adalah binatang
purbakala mahasakti yang melambangkan kebatilan.
Barong adalah
karakter dalam mitologi Bali dan merupakan perwujudan raja dari roh-roh yang
melambangkan kebajikan (dharma). Sedangkan lawannya adalah Rangda yang
menggambarkan keburukan (adharma). Barong dalam mitologi Bali konon digerakkan
oleh roh yang dikenal dengan nama Banas Pati Rajah, yaitu roh yang mendampingi
seorang anak dalam hidupnya. Sebagai roh pelindung, Barong sering ditampilkan
dalam wujud seekor singa. Setiap Barong dari yang mewakili daerah tertentu
digambarkan sebagai hewan yang berbeda, seperti babi hutan, harimau, ular atau
naga, dan singa. Bentuk Barong sebagai singa sangatlah populer dan berasal dari
Gianyar. Dalam Calonarong atau tari-tarian Bali, Barong menggunakan ilmu
gaibnya untuk mengalahkan Rangda.
Untuk menarikannya
Barong ini diusung oleh dua orang penari yang disebut Juru Saluk / Juru Bapang,
satu penari di bagian kepala dan yang lainnya di bagian pantat dan ekornya.
Tari Barong Keket ini melukiskan tentang pertarungan kebajikan (dharma) dan
keburukan (adharma) yang merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda),
yang diiringi dengan gamelan Semar Pagulingan.
Tetapi yang pasti
tarian ini sangat menarik (apalagi bila disaksikan secara live), karena
sarat akan nilai cerita (pertentangan antara kebajikan dan keburukan yang tidak
pernah berhenti) dengan disertai selingan lelucon segar.
Tari Barong
juga sarat dengan unsur mistis (seperti tari Debus dari Banten), dimana para
penarinya dirasuki oleh makhluk-makhluk halus, terutama pada adegan mereka berusaha
untuk melukai diri sendiri. Oleh karena itu, dalam setiap pementasan pasti ada
pemuka adat yang bertugas untuk menjaga para penarinya untuk kebal dan tidak
melewati batas. (www.surgabali.biz/tari_barong.php - Tembolok - Mirip)
0 comments:
Post a Comment