Pembangunan
terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961 / 1962 – 1964 / 1965 dimulai
dengan mulainya secara resmi pembanguan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan
Soekarno secara seremonial menancapkan pasak beton bangunan total 284 pasak
beton digunakan sebagai pondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan
untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan pemancangan fondasi rampung
pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan selesai pada bulan
Oktober.
Kemudian dimulai
dan akhirnya rampung pada bulan Agsutus 1963. Pembanguanan tahapm kedua
berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya gerakan 30 September
1965 (G30S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir
berlangsung pada tahun 1969-1967 denagn menambahkan diorama pada museum
sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih sajaterjadi, antara
lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen secara resmi dibuka untuk
umu dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden RI Soeharto. Lokasi
pembangunan miseuen dikenal denagn nama Medan Merdeka. Lapangan Monas menaglami
lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapanga Ikada, Lapangan
Merdeka, Lapanga Monas dan Taman Monas. Disekeliling tugu terdapat taman, dua
buah kolam, dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahaga. Pada hari-hari
libur Medan Merdeka dipenuhi pengunjung yang berrekreasi dan menikmati pemandangan
dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.