A.
Sejarah Bali Classic Centre
Bali Classic
Centre (BCC) merupakan obyek wisata buatan yang menarik untuk mengundangkan
wisatawan yang sedang berliburan di Bali. BCC yang disebut sebagai "Bali
Mini" ini berlokasi di Banjar Nyuh Kuning. Perkampungan seniman, Ubud,
Kabupaten Gianyar. BCC dibangun diatas hamparan seluas 5 hektar dan beroperasi
sejak Juli 2007. Tempat ini menyuguhkan atraksi seni budaya dan tradisi
kehidupan masyarakat setempat seperti proses pembuatan merangkai Janur (Banten)
dan pengolahan hasil-hasil pertanian secara tradisional.
B.
Kesenian Bali Classic Centre
Bali Classic
Centre dibangun pada tahun 1997 oleh Pande Ketut Krisna, SE. BCC menyajikan semua aktivitas masyarakat
Bali pada jaman dahulu. Misalnya
pembuatan Canang Sari dan tari. Pada hal ini penulis akan membahas seni tari
Bali Classic Centre. Macam–macam tari yang ada di BCC yaitu tari Cendrawasih, Tari
Barong, Tari Puspanjan, tari Jaukmanis. Masing–masing tari memiliki makna tujuan tertentu. Dan lebih besar tari
yang dipertunjukkan di BCC bersifat sakral sehingga tidak bisa disalahgunakan.
C.
Kesenian Rakyat dan Upacara Adat Bali
Tari
tradisional dalam upacara adat saling berkaitan, baik sebagai pelengkap maupun
perantara mencapai tujuan. Sebagai contoh, tarian untuk keselamatan dan
perlindungan biasanya masyarakat Bali mengadakan pertunjukan kesenian. Kesenian
tertentu sangat dekat dengan konteks budaya dan tujuan dilakukannya upacara
keselamatan dan perlindungan. Tari-tarian tertentu tersebut digunakan untuk
upacara perkawinan, khitanan, bersih desa dan banyak cara lainnya.
Secara
hirarki perlaksanaan dan tata cara pertunjukan. Tari-tarian tertentu pada
pementasannya diatur dalam bentuk upacara. Tata pementasan dapat dirinci dan diatur
dalam bentuk sedemikian rupa sehingga dalam pelaksanaannya mampu berjalan
lancar, tertib, dan selesai tepat waktu. Namun dalam kegiatan lain, pementasan tarian-tarian tertentu dipentaskan
banyak mengalami hambatan. Secara ilustrasi, kegiatan pelaksanaan pementasan
acara kesenian dan tradisi upacara tertentu kurang berjalan sesuai harapan.
Misalnya pada saat upacara perkawinan secara umum dapat berlangsung kurang
lebih seperti ini.
Upacara
diawali dengan cara pengenalan lebih dekat keluarga mempelai pria ke wanita.
Acara bertujuan agar keluarga pria mengenal calon menantu. Selanjutnya, acara
lamaran bertujuan meminta secara resmi calon pengantin wanita untuk dijadikan
istri. Acara berikutnya adalah memberikan peningset atau ikatan dalam bentuk
seperangkat pakaian lengkap kepada calon pengantin wanita sesuai tanggal dan
hari yang ditetapkan. Sehari menjelang pernikahan dilakukan siraman baik pihak
wanita maupun mempelai laki-laki dilakukan mandi secara simbolis yang
menunjukkan bahwa kedua mempelai berangkat dalam badan yang bersih.
Pada acara
ini juga dikenal sebagai Widodareni (Jawa), yakni acara dimana berbagai kerabat
mempelai pria dan wanita saling bersilaturahmi. Kemudian dilanjutkan upacara
panggih pada pagi harinya dengan melakukan sederetan upacara prosesi sampai
akad nikah hingga keduanya kepalaminan. Untuk keperluan bersih desa dapat
dilakukan dengan beberapa tahapan yang kurang lebih dapat disebutkan sebagai
berikut :
Upacara tradisi bersih desa
dilaksanakan dalam setahun sekali yakni pada saat penduduk setelah menunai
panen raya serasa serentak. Tujuan pelaksanaan upacara adalah untuk
mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan bahwa masyarakat diberi limpahan
keberhasilan panen, cukup untuk digunakan beberapa bulan ke depan dari hasil
bumi yang diperoleh pada panen raya ini.
0 comments:
Post a Comment