Sejarah Tari
Barong
Ada banyak versi
tentang sejarah barong di Bali. Namun, maknanya tetap sama, "kebersamaan".
1.
Wujud Sakral Barong
Ada
yang mengisahkan, barong bermula dari pertarungan dua bangsawan sakti dari Bali
dan Blambangan. Mereka, Minak Bedewang dan Alit Sawung. Tanpa penyebab jelas,
keduanya terlibat pertarungan hebat. Mereka bertarung tanpa henti hingga jangka
waktu lama. Tak satu pun yang terluka. Masing-masing menggunakan wujud sakti
yang mengerikan, seekor harimau besar dan burung garuda. Dua perwujudan ini
bertarung dahsyat. Suaranya menggelegar persis halilintar. Meski saling serang,
kedua kesatria itu tetap sama kuatnya. Hingga munculah suara aneh dari langit.
Suara tanpa rupa itu mengingatkan agar menghentikan pertempuran. Keduanya
diminta berdamai. Akhirnya, kedua wujud menyeramkan itu bersatu. Sejak itu,
masyarakat Using memiliki wujud barong sebagai simbol kebersamaan. Diyakini,
barong bisa mengusir pengaruh jahat,penyakit dan segala bahaya. Hingga kini,
tarian Barong dan barong sangat disakralkan. Sebelum ditarikan, barong wajib
diberi ritual khusus. Jika tidak, akan berbahaya bagi penari dan warga sekitar.
Barong juga tidak sembarangan ditarikan. Ditarikan terutama untuk ider bumi
atau selamatan desa. Nilai mistis barong tetap dijaga. Mereka
yang berhak menari barong adalah orang pilihan alam.
2. Kesenian
Barong Versi 1
Menurut Hasnan Singodimayan, budayawan setempat,
kesenian barong Kemiren bercerita tentang gadis cantik bernama Ja'rifah, yang
dijaga hewan bertubuh besar bermuka buruk--yang kemudian disebut
barong--melawan penjajah. "Barong sangat setia kepada tuannya sehingga
dianggap simbol kepahlawanan," tutur Hasnan.Kesenian barong Kemiren mirip
kesenian barong di Bali. Kemiripan ini, menurut Hasnan, sangat wajar karena
kedekatan kultur yang saling mempengaruhi dalam sejarah hubungan antara Bali
dan Banyuwangi. Bedanya, secara fisik ukuran barong Bali lebih besar dan tidak
punya sayap. Menurut Hasnan, ada beragam versi tentang sejarah barong Kemiren.
Ada yang menyebut barong bukan kesenian asli Jawa, melainkan dari Bali.
Kesenian ini dibawa dan dikembangkan warga Bali yang terpaksa bermukim di
Banyuwangi, karena terjadi kekacauan di Bali.
3.
Kesenian Barong Versi 2
Versi lain menyebutkan kesenian barong berasal dari
Cina, yang masuk Jawa pada zaman Majapahit. Ada kemiripan antara barong dan tari Singa Cina, yang
berkembang pada zaman Dinasti Tang pada abad VII-X.
4. Kesenian Barong Versi 3
Tari Barong adalah tarian khas Bali
yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan
pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan
dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat,
sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan
dengan dua taring runcing di mulutnya.
Ada beberapa jenis Tari Barong yang
biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal
(babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, di antara jenis-jenis Barong
tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau
Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan
perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen
dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari
serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang):
satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan
Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan
ekor Barong.
Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh
berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya
saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita
pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh
lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta
para pengikut Rangda.
Ceritanya
Rangda, ibu dari Erlangga ( Raja Bali pada abad kesepuluh),dikutuk oleh ayah
Erlangga karena berlatih sihir / ilmu hitam.
Setelah menjadi janda, ia memanggil semua roh-roh jahat di hutan dan setan, mendatangi Erlangga.
Setelah menjadi janda, ia memanggil semua roh-roh jahat di hutan dan setan, mendatangi Erlangga.
Perkelahian
terjadi, tapi rangda dan pasukannya terlalu kuat dan Erlangga
harus meminta bantuan Barong.
Barong
datang dan perkelahian terjadi .Sihir Rangda Membuat semua tentara
Erlangga ingin bunuh diri, mereka menusukkan keris beracun ke perut
dan dada mereka sendiri. Barong Berhasil melindungi pasukan itu sehingga
kebal terhadap keris tajam. Pada akhirnya, Barong menang, dan Rangda
melarikan diri. (http://mazdodot.blogspot.com)
Topeng Barong dan
Rangda dianggap suci , dan sebelum mereka dibawa keluar, pemangku (pemimpin
upacara hindu) hadir untuk memercikkan mereka dengan air suci yang
diambil dari Gunung Agung, dan selain itu, beberapa persembahan dan sajen
juga disajikan.
0 comments:
Post a Comment