Rawa Pening adalah sebuah tempat wisata air di
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Luasnya 2.670 hektare, dan menempati wilayah
kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Hampir seluruh permukaan
rawa ini tertutup tanaman enceng gondok. Tanaman sejenis gulma ini juga sudah
menutupi Sungai Tuntang, terutama di bagian hulu.
Menurut legenda, Rawapening adalah Telaga yang
muncul, menurut mitos, sebagai ekses kemarahan seorang pemuda miskin bernama
Jaka Baru Klinting. Ia menjadi bulan-bulanan dan ejekan penduduk sekitar yang
arogan dan rakus. Pemuda itu sendiri, menurut cerita, merupakan jelmaan seekor
naga yang baru saja dibunuh oleh warga setempat untuk konsumsi pesta rakyat.
Kedatangan Baru Klinting memicu kemarahan warga,
karena mereka tak ingin melihat seorang pemuda berpenampilan lusuh dan dekil.
Hanya seorang janda tua bernama Nyai Latung saja yang mau memberikan perhatian
kepadanya, termasuk ketika Klinting minta makan-minum. Ejekan dan perlakuan tak
adil itu membuat Klinting marah hingga ia berani mengajukan sebuah tantangan
kepada warga setempat. Pemuda ini menantang mereka apakah mampu mencabut
sehelai daun yang dibenamkan di dalam tanah.
Di luar dugaan, warga yang marah tak sanggup
melakukan itu, selain Klinting sendiri. Namun, ketika ia mencabut daun itu,
memancurlah air dari tanah di mana daun tadi tertancap. Makin lama makin banyak
hingga akhirnya menjadi air bah yang menenggelamkan seluruh warga Ngebel selain
Nyai Latung, dan jadilah sebuah telaga
0 comments:
Post a Comment